Seperti telah dijelaskan pada postingan yang lalu (baca dulu Macam-Macam Pidato dan Contoh Pidato),
bahwa pidato dapat dilakukan dengan tanpa menggunakan naskah atau
dengan menggunakan kerangka sebagai pedoman atau pegangan, dan atau
dengan menggunakan naskah baik dihafal maupun dibacakan. Bila Anda
melakukan pidato dengan menggunakan naskah, maka yang pertama kali harus
Anda lakukan adalah menyiapkan naskah pidato tersebut.
Untuk dapat menulis naskah pidato secara efektif, Anda harus memiliki pengetahuan tentang teknik menyusun atau menulis naskah pidato. Untuk itu ikutilah uraian berikut.
Teknik atau Cara Menulis Naskah Pidato
Pada uraian di atas telah dijelaskan bahwa menulis naskah pidato
harus melalui tiga kegiatan yaitu, mengumpulkan bahan, membuat
kerangka, dan menguraikan isi naskah pidato secara terperinci.
Penjelasannya adalah sebagai berikut.
a. Mengumpulkan Bahan
Setelah Anda meneliti persoalan dan
merumuskan tujuan pidato serta menganlisis pendengar, maka Anda sudah
siap untuk menggarap naskah pidato. Anda boleh mulai menulis naskah pidato
dengan menggunakan hal apa yang telah Anda ketahui mengenai persoalan
yang akan Anda bicarakan/sampaikan. Jika hal ini Anda anggap kurang
cukup, maka Anda harus mencari bahan-bahan tambahan yang berupa fakta,
ilustrasi, cerita atau pokok-pokok yang konkret untuk mengembangkan
pidato ini. Tidak ada salahnya Anda bertanya kepada orang/pihak yang
mengetahui persoalan yang akan Anda bicarakan. Buku-buku,
perturan-peraturan, majalah-majalah, dan surat kabar merupakan sumber
informasi yang kaya yang dapat Anda gunakan sebagai bahan dalam rangka
menguraikan isi pidato Anda.
b. Membuat Kerangka Pidato
Kerangka dasar dapat Anda buat sebelum
mencari bahan-bahan, yaitu dengan menentukan pokok-pokok yang akan
dibicarakan, sedangkan kerangka yang terperinci baru dapat Anda buat
setelah bahan-bahan selesai Anda kumpulkan. Dengan bahan-bahan itu Anda
dapat menyusun pokok-pokok yang paling penting dalam tata urut yang
baik, di bawah pokok-pokok utama tadi. Di dalam kerangka ini harus
terlihat adanya kesatuan dan koherensi antarbagian Sebagai gambaran
perhatikanlah contoh kerangka pidato di bawah ini.
Contoh Kerangka Pidato
Inti dari kerangka pidato adalah: (1) pendahuluan, (2) isi, dan (3) penutup
- Pendahuluan: bagian pendahuluan memuat salam pembuka, ucapan terima kasih (bila ada yang diberi ucapan), dan kata pengantar untuk menuju kepada isi pidato;
- Isi: bagian ini memuat uraian pokok yang terdiri atas topik atau pokok utama dan sub-subtopik yang memperjelas atau menghubungkan dengan topik utama;
- Penutup: bagian penutup memuat kesimpulan, harapan (bila ada), dan salam penutup.
c. Menguraikan isi pidato
Dengan menggunakan kerangka yang telah
Anda buat, ada dua hal yang Anda lakukan: (1) Anda dapat mempergunakan
kerangka tersebut untuk berpidato, yaitu berpidato dengan menggunakan
metode ekstemporan, dan (2) menulis atau meyusun naskah pidato secara
lengkap yang Anda bacakan atau Anda hafalkan.
Bagian-bagian yang terdapat dalam dalam kerangka pidato di atas akan dijelaskan lebih lanjut pada uraian berikut ini.
Butir (1) dan butir(3), yaitu bagian
pendahuluan dan bagian penutup tidak memuat inti pembicaraan atau isi
pidato, sehingga tidak diuraikan secara terperinci di sini tetapi dapat
dilihat langsung pada contoh naskah pidato setelah bahasan ini selesai dibicarakan. Jadi, yang akan diperjelas secara rinci adalah bagian isi pidato
d. Struktur Isi Pidato
Struktur isi pidato adalah rangkaian isi
pidato dari awal hingga akhir. Rangkaian ini disusun agar pidato
berlangsung menarik dan tujuan pidato tercapai dengan baik. Ada beberapa
cara merangkai isi pidato, antara lain: (1) mengikuti alur dasar
pidato, dan (2) mengikuti pola organisasi pidato.
(1) Alur dasar pidato, yaitu rangkaian
isi pidato yang mengikuti alur dasar pidato yang bergerak melalui tiga
tahap: (a) tahap perhatian, yaitu tahap pertama yang dilakukan pembicara
dengan baik; (b) tahap kebutuhan, yaitu tahap yang dilakukan pembicara
dalam menjelaskan pentingnya masalah yang akan dibicarakan sehingga
pendengar akan berusaha memahami masalah atau hal-hal penting yang
disampaikan pembicara. (c) tahap penyajian, yaitu merupakan tahap
pembicara menyajikan materi pidato yang telah dipersiapkan melalui
naskah kerangka pidato.
Itulah tahap-tahap yang dilalui seorang
pembicara dalam menyelesaikan pidatonya, tetapi penjelasan tahap-tahap
di atas adalah tahap yang dilalui pada jenis pidato informasi. Sekarang mari kita lihat beberapa pola organisasi pidato yang dapat Anda pilih!
(2) Pola Organisasi Pidato, pola
organisasi pidato dapat digolongkan ke dalam tiga tipe besar, yaitu (a)
pola uraian; (b) pola sebab, dan (c) pola topik.
Baiklah mari ikuti uraiannya.
- pola uraian; ada dua macam urutan yang digunakan untuk menyusun/menulis isi pidato, yaitu: urutan kronologis dan urutan ruang. Urutan kronologis, adalah susunan isi yang dimulai dari periode atau data tertentu, bergerak maju atau mundur secara sistematis. Sementara itu, urutan ruang adalah susunan isi yang berurutan berdasarkan kedekatan fisik satu dengan yang lainnya. Umpamanya, membicarakan mulai dari SD A kemudian menunjuk ke SD B yang letaknya paling dekat dengan SD A tadi, dan seterusnya.
- pola sebab; sebagaimana terlihat dari namanya, organisasi pidato yang menggunakan pola sebab yang bergerak dari satu analisis sebab di saat ini bergerak ke arah analisis akibat di masa yang akan datang, atau dari deskripsi kondisi di saat ini bergerak ke arah analisis sebab-sebab yang memunculkannya.
- pola topik; pola organisasi pidato yang menggunakan pola topik dilakukan apabila materi yang dibicarakan lebih dari satu periode atau kelompok. Oleh karena itu, di dalam isi pidato akan terdapat beberapa subtopik.
Tahap-tahap Menyusun/Menulis Naskah Pidato
Ada beberapa tahap yang harus dilakukan dalam menulis naskah pidato yaitu Memilih Subjek dan Membatasi Tujuan Umum Pidato
- Membatasi subjek untuk mencocokkan waktu yang tersedia, menjaga kesatuan dan kepaduan pidato
- Menyusun ide pokok menurut tahap-tahap urutan alur dasar pidato (perhatian, kebutuhan, kepuasan, dan lain-lain) atau menurut salah satu pola organisasi.
- Memasukkan dan menyusun submateri yang berhubungan di setiap pokok.
- Mengisi materi pendukung yang memperkuat atau membuktikan ide.
- Memeriksa draft kasar, untuk meyakinkan bahwa subjek telah cukup terekam dan mencerminkan tujuan khusus pidato.
No comments:
Post a Comment